takkan hidup tanpa ilmu...
Suatu hari Kiai Kholil berjalan ke arah selatan Bangkalan. Beberapa
santri menyertainya. Setelah berjalan cukup jauh, tepatnya sampai di
desa Langgundi, tiba-tiba Kiai Kholil menghentikan perjalanannya.
Setelah melihat tanah di hadapannya, dengan serta merta Kiai Kholil
menancapkan tongkatnya ke tanah. Dari arah lobang bekas tancapan Kiai
Kholil, memancarlah sumber air yang sangat jernih. Semakin lama semakin
besar. Bahkan karena terus membesar, sumber air tersebut akhirnya
menjadi kolam yang bisa dipakai untuk minum dan mandi. Kolam yang
bersejarah itu sampai sekarang masih ada. Orang Madura menamakannya
Kolla Al-Asror Langgundi. Letaknya sekitar 1 km sebelah selatan kompleks
pemakaman Kiai Kholil Bangkalan.
0 komentar:
Posting Komentar