takkan hidup tanpa ilmu...
Suatu Ketika Habib Jindan bin Salim berselisih pendapat dengan
seorang ulama, manakah pendapat yang paling sahih dalam ayat ‘Maliki
yaumiddin’, maliki-nya dibaca ‘maaliki’ (dengan memakai alif setelah
mim), ataukah ‘maliki’ (tanpa alif).Setelah berdebat tidak ada titik
temu. Akhirnya sepakat untuk sama-sama datang ke Kiyahi Keramat; Kiyahi
Khalil bangkalan.
Ketika itu Kiyahi yang jadi maha guru para kiyahi pulau Jawa itu
sedang duduk didalam mushala, saat rombongan Habib Jindan sudah dekat ke
Mushola sontak saja kiyahi Khalil berteriak. Maaliki yaumiddin ya
Habib, Maaliki yaumiddin Habib, teriak Kiyahi Khalil bangkalan menyambut
kedatangan Habib Jindan.
Tentu saja dengan ucapan selamat datang yang aneh itu, sang Habib tak
perlu bersusah payah menceritakan soal sengketa Maliki yaumiddin
ataukah maaliki yaumiddin itu.
Demikian cerita Habib Lutfi bin Yahya ketika menjelaskan perbendaan pendapat ulama dalam bacaan ayat itu pada Tafsir Thabari.
0 komentar:
Posting Komentar