Sholat Suatu Meditasi Yang Sempurna

Sabtu, 05 Juni 2010

Meditasi adalah suatu usaha untuk mencapai suatu kedamaian jiwa, suatu usaha untuk menyatu dengan jiwa kita, mengosongkan pikiran, mencari untuk menemukan apa yang sebenarnya kita ingini atau kehendaki, kembali sepenuhnya kedalam diri kita, kembali tuk seakan sendiri dan tak perduli dengan apa diluar diri.
Sepi ...?
Sendiri ... ?
Tak perduli ... ?
Mungkin itu yang harus didapat oleh mereka, yang menjadikan medetasi sebagai cara untuk berlari dari kenyataan, yang berusaha menemukan kedamaian jiwa dengan mengesampingkan kehendak Sang Pasti, atau bahkan tak mengenal Nya.
Sebagai seorang beragama, yang percaya akan ada Nya, kita diciptakan itu suatu kenyataan, dan dengan petunjuk dan bimbingan Nya kita jalani kehidupan, kita jalankah perintah dan kita jauhi larangan Nya. Islam mengejarkan agar kita tidak pernah kesepian, agar kita tidak hidup dalam kesendirian, agar kita perduli terhadap apa atau siapa yang entah mengapa, semua itu kita berusaha capai dengan memohon pertolongan dan kekuatan Nya, dengan rahmat dan nikmat Nya, semua itu kita mohonkan kepada Nya, untuk dapat mencapai apa yang sebenarnya kita dapat sebut sebagai, kedamaian jiwa yang sempurna. Jiwa yang damai dalam raga yang selalu disucikan dengan air wudhu, yang didekatkan kepada Allah Sang Pencipta dengan cara berSholat, yang diingatkan selalu dengan dibacakannya ayat2 yang suci, Al Qur'an, ayat2 yang memberi petunjuk dan bimbingan, perintah dan larangan, pahala dan ancaman.
Sholat suatu meditasi yang hidup dan sempurna, Sholat hanya akan menjadikan kita semakin yakin bahwa kita berada dijalan yang lurus, dan Sholat menjadikan moral atau akhlak kita semakin bertambah mulya, tiada sepi dan tiada akan pernah sendiri serta penuh dengan keperdulian, kita akan menyatu seutuhnya dengan jiwa kita, kita tau seutuhnya apa sebenarnya makna dari kehidupan, kita tau apa yang sebenarnya kita inginkan atau kita kehendaki, kita menjadi lebih sabar, kita tidak lagi gila duniawi, tapi kita tau dan sadar disaat kita memohon kepada Nya, untuk dapat mencapai dunia wal akhirat khasanah serta dijauhkannya kita dari siksa api neraka ... amien.
Sholat adalah suatu meditasi yang hidup dan sempurna.
Mengapa ... ?
Karena Sholat mengajak kita bukan untuk mengosongkan pikiran, tapi memusatkan pikiran, bahwa kita disaat itu seutuhnya dalam keadaan suci, jiwa dan raga menghadap kepada yang hanya kepadanya kita seharusnya dan sepantasnya menghadap, Allah S. W. T. Yang Rahman Yang Rahim. Suatu moment atau saat yang penuh dengan keyakinan dan kepastian, tiada keraguan disaat itu, suatu perwujudan forum komunikasi antara makhluk dan Sang Pencipta, saat mengingat dan saat diingat, saat memohon dan saat dikabulkannya setiap permohonan, saat naungan kedamaian seharusnya dapat kita rasakan, saat dimana tiada satu makhlukpun seharusnya tak akan berani atau pantas mengusik, karena perlindungan Nya, karena Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat, bagi yang yakin.
Sholat adalah suatu proses belajar untuk dapat mencapai kebebasan jiwa menguasai raga, untuk dapat mencapai komunikasi terbaik antara jiwa dan raga, karena sesungguhnya apa yang seharusnya menjadi puncak atau keberhasilan suatu medetasi, atau tujuan yang utama dan mendasar, adalah bersatunya jiwa dan raga, dimana jiwa dapat dengan leluasa bergerak atau berbuat sesuatu, tanpa adanya keterlibatan kontrol dari pada otak, sehingga emosi dapat lebih terkendalikan sesuai dengan batasan2 yang seharusnya. Biarkan jiwa mengungkap kata dalam diam atau heningnya suasana, kita seharusnya dapat mendengarnya, suara hati. Biarkan tangan tangan dan kaki berbuat dan berjalan, atau bahkan mungkin harus diam, orang bilang joget baru asyik jika kita mampu menyerahkan gerakannya kepada tangan dan kaki kita, kepada raga kita, kepada jiwa kita, ingat masa kecil, diamana joget kita begitu indah lucunya, karena kebesan yang ada, karena kebebasan raga dalam mengungkap apa. Aturan2 kehidupan yang ada, atau di ada2 kan seakan menjadikan jiwa kita justru menjadi bisu dan lumpuh seluruh tubuh, koma, kita ingin atau harus bicara sebagaimana mereka, kita ingin atau harus berbuat dan bergerak, atau berperilaku sebagai mana mereka, jalan bagai orang pincangpun menjadi mode di mana2, gaya monyet2 Amerika katanya.
Sholat mengembalikan kita, kepada bagaimana seharusnya atau apa adanya kita, kita akan menjadi kita sebagaimana kita seharusnya dimata kita, dan juga dimata mereka, yang insya Allah tak lain dan tentunya sebagai mana seharusnya kita dimata Nya.
Kebebasan jiwa dalam berkomunikasi dengan raga menjadikan seakan tiada perintah, fungsi otakpun tak lagi dominan, kita akan menemukan segala apa yang sebenarnya kita inginkan atau kita kehendaki, akan banyak terjawab sejuta tanya dari apa atau siapa yang entah mengapa. Kebebasan emosi dalam mengungkap kekaguman, dalam amarah, dalam merasakan kesedian atau kegembiraan yang ada, dalam kecewa, dalam gembira, dalam mengungkap kasih dan sayang serta cinta, dalam sikap ataupun dalam diam, dalam canda ataupun tawa. Baik itu dalam perwujudannya kepada sesuatu diluar diri kita, atau bahkan lebih penting lagi antara kita dan diri kita sendiri. Ada kemampuan tersendiri agar kita dapat berkomunikasi ke dalam, Sholat dengan sebenar2nya Sholat, merupakan salah satu cara untuk dapat mencapainya. Namun demikian pada akhirnya, kita harus mampu mengartikan itu semua, proses secara keseluruhan kedalam fungsi otak, karena adanya batasan ghaib disatu sisi, dan disisi lain adalah rationil, yang akan menjadi batasan yang menjadikan kita tidak melampoi batas wajar, islam mengajarkan kita untuk mengunakan akal atau mau berfikir. Orang gila mampu berkomukasi dengan dirinya, tapi diluar wajar. Ingat gunakan ratio atau otak kita, untuk menimbang, setelah kita melihat atau mendengar atau bahkan merasakan, sebelum kita mengambil keputusan, sebelum kita bersikap atau bertindak, renungkan segalanya dengan kembali seutuhnya kedalam diri kita, mohon petunjuk dan bimbingan Nya, pertolongan dan perlindungan Nya, Sholat, agar terselamatkan kita dari segala apa ataupun siapa yang entah mengapa, dari segala apa yang diputuskan atas kita, atau dalam kita memutuskan ... amien.

0 komentar:

 
 
 

Berikan comment anda..