10 Gempa Bumi Terdahsyat Sepanjang Sejarah

Selasa, 08 Juni 2010

Dempa Bumi tampaknya sering terjadi akhir-akhir ini, dan rasanya lagu yang dinyanyikan Ebiet G Ade benar demikian adanya. “Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita, coba kita tanyakan pada rumput yang bergoyang”.

Tahukah anda bahwa negara kita tercinta ini bertetangga dengan gempa bumi, kita tidak bisa memilih memang harus bertetangga dengan siapa maupun apa? Namun dibalik potensi ancaman yang begitu dahsyat dari alam, ada baiknya dari sekarang kita mulai sadar dan bersikap aware
Kita memang tidak bisa mencegah gempa, atau bahkan mengundur waktunya, karena yang berkehendak atas gempa tersebut adalah sepenuhnya Allah SWT, namun dari pengalaman yang sudah-sudah, rasanya kita harus lebih siap menghadapi “tetangga” kita tersebut apabila sewaktu-waktu dia datang. Nah, sekedar mengingatkan bahwa Bumi ini pernah beberapa kali mengalami gempa yang sangat dahsyat dengan kekuatan diatas 8 pada Skala Richter, dan ternyata 2 dari 10 Gempa Bumi yang ada masuk dalam daftar gempa terdahsyat sepanjang sejarah terjadi di indonesia. Berikut daftarnya:

1. Gempa Assam Tibet 1950 dengan kekuatan 8,6 Skala Richter pada koordinat 28.5 96.5
dengan sekeliling kita, dengan alam kita. Karena jika alam benar-benar sudah enggan bersahabat dengan kita, maka yang terjadi adalah bencana dimana-mana.

2. Gempa Kepulauan Andreanof, Alaska 1957 berkekuatan 8,6 Skala Richter pada koordinat 51.56 -175.39.

3. Gempa Pulau Rat, Alaska 1965 dengan kekuatan 8,7 Skala Richter pada koordinat 51.21 178.50.

4. Gempa Sumatera Utara, 2005 dengan kekuatan 8,7 Skala Richter pada koordinat 2.08 97.01.

5. Gempa Chile, 2010 dengan kekuatan 8,8 Skala Richter pada koordinat 35°50′46″S 72°43′08″W / 35.846°LS 72.719°BB

6. Gempa Lepas Pantai Ekuador, 1906 dengan kekuatan 8,8 Skala Richter pada koordinat 1.0 -81.5.

7. Gempa Kamchatka, Rusia 1952 dengan kekuatan 9,0 Skala Richter pada koordinat 52.76 160.06.

8. Gempa Prince William Sound, 1964 Alaska berkekuatan 9,2 Skala Richter pada koordinat 61.06 -147.65.

9. Gempa Chile 1960 dengan kekuatan 9,5 Skala Richter pada koordinat -38.24 -73.05.

Nah, sudah saatnya kita harus waspada karena gempa tidak bisa diprediksi datangnya, berserah diri pada Tuhan dan belajar cara menyelamatkan diri saat gempa adalah solusi satu-satunya.

10. Gempa Aceh 2004, Indonesia dengan kekuatan 9,0 Skala Richter pada koordinat 3.30 95.78.



Gempa Dahsyat Mengguncang DIY dan Jawa Tengah (data terkini)
PETA GEMPA-BUMI JOGYAKARTA & JAWA TENGAH
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), gempa-bumi yang menghantam Jogyakarta dan sebagian Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 adalah berkekuatan 5,9 skala Richter. Titik pusatnya dideteksi sekitar 37 kilometer sebelah selatan Kota Jogyakarta, pada titik 8.24 derajat lintang selatan dan 110.43 derajat bujur timur, pada kedalaman 33.000 meter. Gempa ini merupakan akibat dari pergerakan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang menujam (subducted) dengan kecepatan cukup tinggi, rata-rata 5-7 meter per tahun. Daerah Jogyakarta dan sekitarnya terletak pada lintasan patahan yang memang rawan gempa. Dua daerah yang paling parah menderita akibat gempa tanggal 27 Mei 2006, yakni Kabupaten Bantul di Jogyakarta dan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah, tepat berada pada lintasan garis patahan Sesar Opak (Opak Creek), salah satu formasi geologis terpenting di daratan Pulau Jawa.
Di bawah ini adalah peta citra satelit (dari ketinggian 31,7 kilometer) daerah Jogyakarta dan Jawa Tengah, serta gambaran grafis dari peristiwa gempa-bumi dahsyat yang melandanya pada tanggal 27 Mei 2006 tersebut.





Setelah goncangan terbesar pada pagi hari 27 Mei 2006, rangkaian gempa susulan masih terus terjadi 4-5 kali sehari sampai hari ini (11 Juni 2006), namun kian melemah. Gempa susulan yang cukup besar sempat terjadi sekali pada hari Jumat siang, 9 Juni 2006, jam 11:24 WIB, yang dilaporkan oleh BMG pada kekuatan 3,4 skala Richter.
Berikut adalah beberapa foto kerusakan dan korban gempa-bumi tersebut yang diambil oleh para relawan kami baik di daerah Bantul maupun di daerah Klaten:

(1) Gedung Sekolah Dasar yang hancur di Desa Mulyoharjo, Bantul; (2) Sepasang suami-isteri muda memeriksa reruntuhan rumah mereka yang rata-tanah di Desa Gersik, Bantul; (3) Perempuan dan anak-anak di tenda darurat di kawasan Prambanan, Klaten; dan (4) Seorang ibu yang terluka kakinya di desa terpencil Sriharjo, Bantul.

Gempa bumi 26 Disember 2004
Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Lompat ke: pandu arah, gelintar

Negara-negara yang terjejas akibat gempa bumi 26 Disember 2004
Pada 26 Disember 2004, satu gempa bumi yang besar berlaku di Lautan Hindi lepas pantai barat Aceh yang mengakibatkan berlakunya ombak besar tsunami yang melandai kawasan-kawasan pantai di selatan Asia, Sumatera Utara, Thailand dan Malaysia. Pusat gempa terletak pada bujur 3,298° utara dan 95,779° timur kira-kira 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 km. Gempa bumi yang sebesar Skala Richter 9.0 ini berlaku sekitar 8.59 pagi (waktu Malaysia) dan merupakan yang keempat terbesar di dunia sejak 1900. Di sesetengah lokasi dilaporkan bahawa ombak tsunami mencapai ketinggian 10 meter. Ribuan telah terkorban akibat malapetaka ini.
Bantuan kemanusian yang diperlukan untuk gempa bumi (dan tsunami) kali ini adalah agak tinggi kerana terdapat banyak kerosakan infrastruktur, kekurangan air dan makanan serta kerugian ekonomi dari industri perikanan dan pelancongan. Penyakit epidemik juga mungkin berlaku, kerana antara kawasan yang ditimpa musibah ini mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi dan iklim tropika yang sesuai. Malah PBB telah mengatakan ini mungkin menjadi operasi bantuan terbesar dalam sejarah.
Perkara utama yang dirisaui oleh organisasi bantuan kemanusiaan dan agensi kerajaan ialah untuk mengenal dan menanam mangsa yang telah meninggal sebelum mereka menjadi isu kesihatan dan menyebarkan penyakit epidemik seperti kolera dan demam kepialu. Seterusnya, bekalan perubatan dan kepakaran perlu dihantar ke hospital dan klinik, bantuan khemah dan pakaian serta air minuman dan makanan (terutamanya makanan bayi) kepada mangsa yang telah kehilangan tempat tinggal.
Banyak kerajaan dan organisasi kemanusiaan di seluruh dunia telah menawarkan bantuan kewangan dan teknikal kepada negara-negara yang terlibat dengan gempa bumi ini. Bank Dunia PBB menganggarkan jumlah bantuan yang diperlukan bernilai USD 5 billion



Gempabumi Yang Mengguncang Tasikmalaya Tidak Menyebabkan Tsunami
RABU, 02 SEPTEMBER 2009 20:11 WIB

JAKARTA. Gempabumi tektonik berkuatan 7,3 SR yang melanda Kota Tasikmalaya (2/9) tidak menyebabkan gelombang tsunami meskipun gempa berpusat di laut karena energi yang dikeluarkan tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya gelombang tsunami.

Informasi dari BMKG, gempabumi tektonik yang melanda Tasikmalaya berkekuatan 7,3 SR tersebut terjadi pada tanggal 2 September 2009 pukul 14:55:00 WIB, berpusat di laut pada koordinat 8.24 LS - 107.32 BT dikedalaman 30 km, berjarak 142 km BaratDaya Tasikmalaya. Seusai gempa utama tercatat terjadi beberapa gempa susulan dengan kekuatan rata 5 SR.

Besarnya kekuatan gempa akibat penujaman Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Euroasia tersebut, terasa hampir seluruh kota-kota di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Di Jakarta kekuatan gempa mencapai IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Bupati Tasikmalaya, Tatang Farhanul Hakim menginformasikan dari lokasi bencana Kec. Cigalontang, Desa Jayapura, saat ini terdapat 1500 rumah dan 1 puskesmas rusak berat, 6 orang meninggal dunia, 25 orang luka-luka dan sekitar 450 orang mengungsi. Data-data tersebut masih terus dikembangkan untuk mendapatkan informasi terbaru. Mengenai potensi tsunami beliau melanjutkan, berdasarkan kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), potensi terjadinya gelombang tsunami samasekali tidak ada, lanjutnya.

Gempa juga menyebabkan kerusakan pada jaringan transmisi listrik hingga menyebabkan terjadinya pemadaman, namun menurut Bupati, pihak PT PLN memastikan tengah malam ini akan kembali menyala. Saat ini PLN sedang melakukan sejumlah upaya menormalkan kembali pasokan listrik khususnya di wilayah Tasikmalaya.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah dan Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal menuju lokasi bencana untuk melakukan penyelidikan dan pendataan. Dikabarkan pula beberapa tim satgas bencana sudah menuju lokasi bencana termasuk Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG).

Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggung jawab, tetap tenang dan mewaspadai terjadinya gempa susulan yang terjadi dengan energi yang lebih kecil dibandingkan gempa utama.


Gempa 4,7 SR Guncang Tasikmalaya
Headline News / Nusantara / Selasa, 20 Oktober 2009 20:15 WIB
Metrotvnews.com, Tasikmalaya: Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Kali ini, gempa berkekuatan 4,7 pada skala Richter. Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di baratdaya Cilacap, Jawa Tengah, pada kedalaman 25 kilometer. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kontributor Metro TV di Tasikmalaya, melaporkan, Hendra Herdiana melaporkan, gempa dirasakan warga sekitar pukul 19.00 WIB. Guncangan gempa tidak berlangsung lama. Meski begitu, warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah.
Sejauh ini belum diperoleh informasi mengenai adanya kerusakan infrastruktur di Tasikmalaya akibat gempa. Pejabat setempat mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dari kemungkinan gempa susulan.(DSY


Berita, Video, Gambar atau Foto Gempa di Cianjur, Tasikmalaya, Jawa Barat




Sebuah Masjid Hancur Akibat Gempa Jawa Barat, sedikitnya ada 8 masjid lain hancur.



Masjid Tua Manonjaya Juga Rusak

Akibat Gempa Bumi di Jawa Barat, Masjid Tua Rusak

Rabu, 2 September 2009 | 22:08 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Adithya Ramadhan

TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Hingga pukul 21.00 tadi, terdata 1.200 rumah di Kabupaten tasikmalaya rusak berat akibat gempa berkekuatan 7,3 SR, Selasa (2/9) siang. Dari jumlah itu, 976 di antaranya roboh.

Untuk sementara, jumlah korban tewas tercatat delapan orang. Tiga orang dari Kota Tasikmalaya dan 5 orang dari Kabupaten Tasikmalaya.

Korban meninggal di Kota Tasikmalaya berasal dari Kecamatan Purbaratu (2 orang) dan Cibeureum (1 orang). Sedangkan korban meninggal di Kabupaten Tasikmalaya berasal dari Kecamatan Sodonghilir (3 orang), Taraju (1 orang), dan Cisayong (1 orang).

Bupati Tasikmalaya Tatang Farhaul Hakim, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah memberikan bantuan makanan darurat kepada korban gempa di empat kecamatan terparah di Kabupaten Tasikmalaya dari total 39 kecamatan, yakni Kecamatan Bojonggambir, Taraju, Sodonghilir, dan Cigalontang.

Selain korban meninggal, kerusakan bangunan yang menonjol di Kabupaten Tasikmalaya adalah Masjid Manonjaya. Masjid yang sudah berdiri sejak 1873 dan menjadi bagian dari sejarah perjalanan Kerajaan Sukapura rusak di bagian depan. Tembok dan atap bagian depan masjid runtuh.

Adapun di Kota Tasikmalaya kerusakan fisik akibat gempa merata di semua kecamatan. Bangunan pemerintah yang rusak berat ad alah balai Kota Tasikmalaya dan Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya. Langit-langit Balai Kota Tasikmalaya di beberapa bagian ambruk, tembok bangunannya retak-retak, gentingnya pun pecah.

Di Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya, puluhan pasien terpaksa dievakuasi darurat ke halaman markas Kodim 0612 Tasikmalaya yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit.

Berdasarkan data Humas Pemerintah Kota Tasikmalaya, 45 orang warga terluka dan dirawat di puskesmas dan rumah sakit.

Menurut salah seorang perawat, Taufik Abdulah, belum ada pemberitahuan sampai kapan pasien ditempatkan di halaman markas Kodim. Sebabnya, beberapa bagian bangunan rumah sakit pun rusak.

Total 3.586 Unit Rumah di Jawa Barat Rusak Akibat Gempa

Rabu, 2 September 2009 | 22:01 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 3.586 unit rumah penduduk di 10 kabupaten/kota di Jawa Barat rusak berat dan ringan akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR), Rabu (2/9) pukul 14.55 WIB.

"Kerusakan akibat gempa dilaporkan terjadi di 10 kabupaten kota, namun belum diketahui kerugian akibat bencana kali ini," kata Petugas Satlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Jawa Barat, Muhamad Ridwan Sunarya, di Bandung.

Selain mengakibatkan kerusakan rumah dan bangunan pemerintah serta fasilitas umum, gempa bumi berkekuatan hebat itu juga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Berdasarkan laporan yang diterima Satkorlak PBA Jawa Barat hingga pukul 21.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 23 orang yang tersebar di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Terbanyak korban jiwa di Kabupaten Cianjur, dilaporkan puluhan orang tertimbun longsor, kami masih menunggu laporan terakhir dari daerah itu," kata Ridwan. Ia menyebutkan, perkembangan jumlah korban jiwa masih terus berkembang dan dilaporkan dari daerah.

Sementara itu dari 3.586 rumah yang rusak berat itu sebanyak 2.895 kondisinya rusak berat dan 691 unit rumah mengalami kerusakan sedang dan ringan. Selain itu sebanyak tujuh unit sekolah juga mengalami kerusakan, serta delapan mesjid dinyatakan rusak berat dan ambruk. Diantara mesjid yang rusak parah itu diantaranya mesjid bersejarah di Pondok Pesantren Cipari di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

"Saat ini baru dilaporkan sepuluh rumah hancur, namun diperkirakan jumlahnya terus bertambah," kata Ridwan.

Sementara itu korban yang mengalami luka-luka saat ini dirawat di rumah sakit terdekat dengan lokasi bencana. Tercatat saat ini sebanyak 81 orang dinyatakan mengalami luka berat serta ratusan lainnya luka ringan dan sedang.

Penanganan korban bencana gempa bumi itu dilakukan oleh Satlak PBA di kabupaten/ kota masing-masing dengan melibatkan potensi lainnya seperti PMI, Satpol PP, TNI dan Polri.

"Satkorlak Jawa Barat akan menurunkan tim ke beberapa daerah yang terkena bencana, pelaporan kerugian dilakukan per jam. Proses evakuasi dilakukan hingga malam ini," kata Ridwan.

Sementara itu Muspida Jawa Barat yang terdiri atas Gubernur Jabar, Wagub, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar, Ketua DPRD Jabar serta yang lainnya, Rabu malam ini menggelar Rapat Khusus penanganan bencana pascagempa bumi.

Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala riechter itu berlangsung Rabu sekitar pukul 14.55 WIB mengguncang kawasan Jawa Barat, Yogyakarta, Jateng, Jakarta dan Banten. Jawa Barat menjadi daerah yang mengalami kerusakan terparah.

Masjid di Cisaat Sukabumi Roboh


Foto Masjid yang Roboh Akibat Gempa Bumi Di Sukabumi


Rachmadin Ismail - detikNews

Sukabumi - Gempa berkekuatan 7,3 SR merobohkan sebuah masjid di Cisaat Sukabumi, Jawa Barat. Kubah masjid itu hancur. Di Cisaat, banyak rumah juga mengalami kerusakan yang parah.

Masjid yang roboh itu adalah masjid Baiturrohman. Kerusakan yang parah terjadi pada bagian kubah. Goncangan gempa membuat kubah berwarna hijau itu melesak ke atap masjid.

Bagian dalam masjid juga porak poranda. Tiang-tiang beton hancur, begitu pula dinding mengalami keretakan yang sangat parah. Genting-genting terserak.

Sementara itu, banyak rumah di Cisaat yang mengalami kerusakan luar biasa. Banyak atap runtuh dan dinding yang roboh.

Gempa 7,3 SR itu terjadi pada pukul 14.55 WIB, Rabu (2/9/2009). Hingga saat ini, korban tewas akibat gempa ini sebanyak 15 orang. Korban tewas tersebar di Tasikmalaya, Cianjur, Garut dan Sukabumi. Guncangan gempa dirasakan di hampir semua kota di Jawa.

0 komentar:

 
 
 

Berikan comment anda..