- Kisah-kisah berikut adalah beberapa kisah mereka yang mencapai prestasi melalui keteguhan hati untuk terus maju.
Albert
Einstein, sang genius yang merupakan manusia terkemuka abad 20 versi Time, ketika kecil karena penyakit dyslexia (semacam penyakit autistik) dianggap guru sekolah dasarnya amat bodoh. Ibunya marah dan membantah. Einstein juga mengalami kegagalan pada testnya ke ETH Zurich, dan akhirnya diterima bersyarat. Dalam kuliah pun ia tertatih-tatih, bahkan Prof. Minkowsky, dosen matematikanya, menjulukinya sebagai anjing bodoh. Dalam usia pertengahan dua puluh tahunan ia seperti ditakdirkan akan hidup biasa-biasa saja. Namun dengan semangat juangnya, pada usia 26 tahun Einstein ternyata berhasil membuktikan dirinya sebagai fisikawan terbaik di abad 20. Diantara karyanya yang paling terkenal adaalah persamaan kesetaraan masa dan energi, teori relativitas dan teori kuantum yang merupakan hukum fundamendal jagat raya. Keingintahuannya akan alam semesta menjadikannya motivasi untuk meraih prestasi.



Lahir dari keluarga petani miskin di provinsi Kangwon, Korea Selatan. Chung Ju-Yung mulai bekerja keras hingga larut malam sejak usia 14 tahun, sebagai pengantar beras. Akhirnya dengan perjuangan keras dan intuisi pengelolaan keuangan yg baik, tiga tahun kemudian Chung mampu untuk membeli toko milik tuannya dengan uang tabungan. Belum sempat menghasilkan keuntungan, pemerintah tiba-tiba mengeluarkan aturan melarang penjualan beras oleh swasta, akhirnya tokonya ditutup. Bangkrut, Chung bangkit lagi. Dengan uang pinjaman dari temannya ia mendirikan bengkel otomotif. Usahanya maju dan berhasil menjalin kerjasama dengan pihak Angkatan Bersenjata AS di Korea Selatan. Dari usaha bengkel ia merambah bisnis kontruksi, pembangunan jembatan, galangan kapal hingga ke sektor industri manufaktur. Kelompok bisnis Chung kini dikenal dengan nama “Hyundai”. Walaupun tidak mengenal pendidikan formal, Chung berhasil melompat dari status karyawan menjadi majikan.

0 komentar:
Posting Komentar